Jumat, 14 September 2018

::: Luka Psikologis 1_Penolakan :::

Hasil gambar untuk penolakan





Penolakan merupakan salah satu luka emosional yang paling sering kita alami. Penulis menjelaskan bahwa ada 4 luka psikologis yang disebabkan oleh penolakan. Adapun tingkat keparahannya tergantung pada situasi dan kesehatan emosional kita pada saat terjadi penolakan. Luka psikologis tersebut antara lain, rasa sakit emosional, kemarahan dan serangan, rasa percaya diri yang jatuh serta perasaan terancam akan kebutuhan untuk menjadi bagian.

Rasa Sakit Emosional
Akibat dari penolakan, terasa jauh lebih menyakitkan dibanding luka-luka emosional yang lain. Hal ini didasarkan pada masa lalu emosi kita sebagai manusia. Otak manusia akan membentuk suatu sistem peringatan dini guna mengingatkan kita, dengan cara memicu rasa sakit yang tajam setiap kali kita mendapat petunjuk sekecil apa pun  akan adanya penolakan sosial.
Banyak di antara kita yang mengalami kesulitan untuk membujuk diri sendiri agar keluar dari rasa sakit yang kita rasakan pada saat mengalami penolakan karena alasan, logika, maupun akal sehat kita biasanya menjadi tidak efektif. Seharusnya penolakan tidak akan terasa begitu menyakitkan bila kita membenci orang yang menolak kita. Namun, ternyata tidak demikian, sakit yang dirasakan akibat penolakan itu tetap sama.

Kemarahan dan Serangan
Ironisnya, penolakan yang tidak berarti sekalipun dapat memicu munculnya dorongan yang sangat agresif di dalam diri kita. Kecenderungan kita untuk menanggapi penolakan dengan kemarahan juga mempunyai bentuk-bentuk pelampiasan yang jauh lebih mengerikan dan lebih serius. Hubungan antara penolakan dan serangan cukup kuat, sehingga kita perlu menyadari bahwa sakit yang disebabkan oleh penolakan dapat mendorong sebagian dari kita berperilaku dengan cara-cara yang tidak pernah terpikir akan kita lakukan.

Rasa Percaya Diri yang Jatuh
Pada umumnya kita sering menambah pengalaman penolakan dengan bersikap sangat kritis terhadap diri kita sendiri, dengan terus menghukum diri kita sendiri saat sudah jatuh. Hingga akhirnya memunculkan efek yang sangat melemahkan kesehatan jiwa kita. Semua orang cenderung menanggapi penolakan secara terlalu pribadi dan membuat kesimpulan menyangkut kekurangan kita, padahal tidak banyak bukti yang mengatakan bahwa dugaan-dugaan itu benar.


Perasaan Terancam akan kebutuhan menjadi Bagian

Kita memiliki kebutuhan mendasar untuk merasa diterima orang lain. Namun ketika kebutuhan tersebut belum terpenuhi dalam jangka waktu panjang (karena penolakan atau kurangnya kesempatan) maka efeknya sangat kuat dan mengganggu kesehatan  tubuh dan jiwa.


Cara mengobati luka psikologis yang disebabkan oleh penolakan


Penulis menyebutkan terdapat 4 penanganan yang disusun sesuai urutan penggunaannya.



1. Penanganan A (Kritik terhadap diri sendiri)

Dalam hal ini, Anda perlu mempertanyakan peran Anda dalam sebuah penolakan agar dapat meralat kesalahan yang Anda lakukan dan menghindari pengalaman serupa. Kesalahan dalam memahami "apa yang salah" ini lah yang seringkali membuat kita menanggapi penolakan secara terlalu pribadi atau kritis terhadap diri sendiri.  Oleh karena itu, jauh lebih baik melakukan kesalahan demi kebaikan terhadap diri sendiri ketika mengevaluasi peran kita dalam suatu pengalaman penolakan  daripada mengkritik diri kita sendiri atas kesalahan atau kekurangan kita. Intinya, Anda dapat membuat daftar kontraargumen untuk setiap pikiran negartif yang bersifat kritis terhadap diri sendiri tentang penolakan itu. Hal ini bermanfaat untuk mengurangi kemarahan dan dorongan agresif.


2. Penanganan B (Membangkitakan harga diri)

Caranya dengan mengingatkan diri Anda sendiri akan aspek-aspek penting dari karakter Anda yang menurut orang lain berharga dan diperlukan.


3. Penanganan C (Memulihkan perasaan akan hubungan sosial)

Anda harus mampu mengatasi rasa takut terhadap penolakan dan meminta dukungan kepada hubungan sosial. Dukungan sosial menciptakan pengingat langsung akan hubungan yang berarti bagi Anda , yang dapat membantu memulihkan perasaan menjadi bagian yang hilang. Walaupun terkadang hal tersebut tidak mudah, karena ada kemungkinan orang lain menganggap remeh rasa sakit yang ditimbulkan oleh penolakan terhadap Anda.. Dalam hal ini, Anda dapat bergabung dalam kelompok sosial atau menikmati 'kudapan sosial' semacam benda kenangan/hal lainnya yang bernutrisi bagi emosi setelah Anda mengalami penolakan sehingga dapat membangun kembali rasa percaya diri.


4. Penanganan D (Kurang peka terhadap diri sendiri)

Anda dapat memakai teknik desensitisasi untuk mengurangi dampak emosional yang disebabkan oleh penolakan, namun tidak boleh sering dilakukan dan harus dengan bijak. Teknik ini dapat menciptakan lapisan penangkal penolakan yang akan datang guna mengurangi perasaan sakit dan luka emosional yang mereka timbulkan.


Indikasi perlu berkonsultasi dengan ahli kesehatan jiwa


Jika luka emosional Anda tidak juga berkurang, rasa percaya diri masih sangat hancur, berhubungan dengan orang lain terasa terlalu beresiko, dorongan agresif tidak mampu Anda kendalikan sehingga ada kemungkinan untuk melukai diri anda sendiri atau bahkan orang lain.

Sumber: Winch, Guy (2017)
Sumber gambar:
https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjoktDT2bzdAhWJK48KHZ-fCbMQjB16BAgBEAQ&url=http%3A%2F%2Fwww.komunitasexcellent.com%2Fblog_2328_73%2FArtikel%2FKewirausahaan_2328_92%2FPenolakan.html&psig=AOvVaw1ToqOJeRASKxnb5vyvjd7a&ust=1537090279931384
https://www.google.com/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwj3qczm2bzdAhUEMY8KHbNaDVQQjB16BAgBEAQ&url=http%3A%2F%2Fwww.gogirl.id%2Fnews%2Flife%2F1-penolakan-means-1-kesempatan-baru-buat-dicoba-lagi-z09637.html&psig=AOvVaw1ToqOJeRASKxnb5vyvjd7a&ust=1537090279931384

Hasil gambar untuk penolakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

:::: Finish your unfinished business: How to leave it behind you :::

Sometimes a memory acts like a ball and chain and holds us back - because we relive it over and over again....      Pernah tidak merasa emos...