Sabtu, 09 November 2019

::: Teach People How to Treat You :::

Sebelum memulai topik kali ini, saya akan ajukan beberapa pertanyaan berikut....
  • Apakah Anda sering merasa marah atau kesal karena Anda merasa dimanfaatkan?
  • Apakah Anda pernah "melawan" nilai atau hak pribadi Anda hanya untuk menyenangkan orang lain?
  • Apakah Anda pernah merasa harus selalu "menyelamatkan" orang-orang terdekat Anda dan memperbaiki masalah mereka sepanjang waktu?
  • Apakah Anda pernah merasa buruk atau  bersalah ketika mengatakan tidak?
  • Apakah Anda memberitahu orang lain betapa Anda membenci "drama" namun kenyataannya Anda seringkali berada di dalam situasi tersebut?
  • Apakah Anda memilih diam ketika Anda diperlakukan dengan buruk?
  • Apakah Anda menghabiskan banyak waktu  membela diri untuk hal-hal yang Anda yakini bukanlah kesalahan Anda? 
Jika Anda menjawab "Ya" pada sebagian pertanyaan tersebut, bisa jadi Anda memiliki isu dalam hal

Hasil gambar untuk healthy personal boundaries



Oleh karena itu, kali ini saya akan mengajak Anda untuk bisa melindungi diri Anda sendiri dengan menerapkan Healthy Personal Boundaries. Namun sebelumnya, Anda perlu tahu dulu apa yang dimaksud dengan boundary dan bagaimana konsep tersebut dapat berpengaruh besar dalam hidup Anda.

Secara harfiah, boundary adalah segala sesuatu yang menandai batas. Anda mungkin pernah mendengar seseorang berkata "Anda baru saja melebihi batas". Nah, boundary disini menandai perbedaan antara perilaku yang tidak menyebabkan kerusakan emosional dengan perilaku yang menyebabkan kerusakan emosional. Boundary memberikan cara bagi setiap individu untuk mempertahankan identitas dan ruang pribadi mereka sendiri dalam hubungan profesional maupun pribadi. Pada dasarnya, boundary dapat membantu Anda menentukan bagaimana Anda ingin diperlakukan dan jenis interaksi apa yang ingin Anda terima dari orang lain. Semua orang berhak melindungi diri sendiri dari kerusakan emosional. Penting untuk diketahui bahwa boundary berbeda dengan psychological defenses. Jika psychological defenses berasal dari masa kanak-kanak dan bersifat unconsciously, boundary justru dibuat dengan sadar dan merupakan cara untuk melindungi diri kita dari kerusakan emosional. Lalu, apa yang dimaksud dengan Healthy Personal Boundaries? Healthy personal boundaries yakni Anda membuat batasan fisik, emosional dan mental untuk melindungi diri dari manipulasi, penggunaan, atau pelanggaran oleh orang lain. Anda  bertanggung jawab atas tindakan dan emosi Anda sendiri bukan bertanggungjawab atas tindakan dan emosi orang lain.  

But, by the way mengapa konsep boundary penting untuk dibahas? Anda tahu bahwa semua orang pasti menginginkan hidup ideal dimana masing - masing individu berintaraksi secara harmonis. Akan tetapi, tidak semua situasinya seperti itu, justru banyak dari kita yang mau tidak mau justru berinteraksi dengan orang yang tidak kooperatif atau bahkan manipulatif. Oleh karena itu, dalam hal ini penting bagi setiap individu untuk menetapkan boundary. Boundary akan bertindak sebagai filter yang memungkinkan apa yang dapat diterima dalam hidup Anda dan yang tidak dapat diterima. Selain itu, belajar untuk menetapkan boundary diperlukan untuk mempertahankan konsep diri yang positif. Jika Anda memiliki healthy personal boundaries, Anda akan mampu mengkomunikasikan harga diri Anda dan tidak akan membiarkan diri Anda didefinisikan oleh orang lain. Healthy personal boundaries membantu kita untuk menyadari bahwa setiap individu adalah unik dan memiliki emosi, kebutuhan dan preferensi yang berbeda-beda. Akan tetapi, tidak semua orang "berani"  dan mengalami kesulitan untuk menetapkan boundary. Hal ini karena ketika Anda menetapkan boundary, Anda cenderung akan dianggap "melawan" sehingga banyak orang justru bersikap pasrah ketika diperlakukan kurang hormat oleh orang lain. Oleh karena itu, disini saya akan membahas bagaimana caranya agar Anda dapat menetapkan, mempraktekkan dan mempertahankan healthy personal boundaries

a. Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah memasang mindset bahwa diri Anda adalah seseorang yang berharga. Jika Anda memiliki mindset ini, Anda tidak akan mudah mentolerir resistensi Anda terhadap segala perlakuan yang menyebabkan kerusakan emosional. Anda akan lebih mudah menolak segala hal yang dapat menurunkan "nilai" Anda. Dalam hal ini, Anda memiliki hak dan bertanggungjawab atas cara Anda membiarkan orang lain memperlakukan Anda.

b. Setelah menyiapkan mindset, Anda perlu mengidentifikasi perilaku orang lain antara yang dapat diterima dengan yang tidak (menyebabkan ketidaknyamanan dan kesulitan). Hal ini penting, Anda tidak akan bisa menetapkan boundary yang sehat apabila Anda tidak yakin dengan posisi Anda. Identifikasi keterbatasan fisik, emosi, mental dan spiritual Anda. Pada umumnya, tanda ketika suatu  tindakan sudah melebihi boundary kita, maka perasaan yang muncul adalah ketidaknyamanan dan kebencian. Anda mungkin bisa membuat list "I hate...."

c. Anda perlu mengkomunikasikan setiap boundary Anda terhadap orang lain secara tegas dan terbuka. Dalam hal ini, jangan menganggap orang lain akan langsung menerima boundary yang Anda tetapkan. Namun Anda tetap perlu mempertahankan boundary tersebut. Biarkan orang lain tahu kapan mereka telah melewati batas, bertindak tidak patut atau tidak menghormati Anda dengan cara apapun. Misalnya, ketika ada orang yang berkata kasar pada Anda, Anda dapat memberitahu bahwa Anda tidak menyukai perkataan atau tindakannya tersebut, dan jika masih terus berlanjut, Anda bisa pergi meninggalkannya. Intinya, Anda perlu memberanikan dan "mengizinkan" diri Anda untuk menetapkan, mengkomunikasikan dan mempertahankan boundary Anda. Bahkan bila perlu, teruslah untuk mengkomunikasikan boundary Anda kepada orang lain, sehingga orang lain dapat sadar apabila boundary Anda telah dilewati.

d. Terkait dengan mengkomunikasikan boundary Anda, penting untuk mengkomunikasikannya secara asertif. Berikut beberapa kalimat yang dapat Anda gunakan:
- Katakan "Tidak", untuk melindungi diri Anda sendiri dari apa yang orang lain inginkan dari diri
   Anda
- "Saya tidak bisa melakukan itu sekarang, saya akan melakukannya nanti"
- " Saya lebih suka untuk tidak membahas ini"
- "Saya mengerti apa yang Anda inginkan, tapi itu bertentangan dengan nilai-nilai saya. Jadi saya
    tidak akan melakukannya"
- "Itu masalah pribadi yang tidak ingin saya diskusikan"
- "Ini bukan tanggung jawab Anda, saya akan mengurusnya sendiri"
- "Itu bukan urusanmu" Itu adalah respon yang benar jika dikatakan dengan lembut, tenang sambil
    tersenyum.
- "Saya sudah menjelaskan pendapat saya tentang masalah ini. Saya tidak ingin membahasnya lebih
    lanjut"
- " Saya sudah mengatakan "Tidak", dan saya tidak akan berdebat dengan Anda
    tentang hal itu"

e. Menetapkan healthy personal boundaries bisa jadi merupakan suatu keterampilan baru yang memang perlu dilatih. Jadi, Anda bisa memulainya dengan boundary yang bersifat ringan atau kecil, jika sudah terbiasa Anda bisa melanjutkannya dengan boundary yang menurut Anda lebih  berat atau menantang. 

Intinya, Anda perlu melindungi diri Anda dari apa yang dilakukan orang lain terhadap Anda dengan menyatakan konsekuensinya. Jika Anda memberitahu orang lain apa yang harus dilakukan, hal itu justru memicu konflik. Strategi yang perlu Anda lakukan adalah membuat pernyataan dimana Anda menyatakan apa yang akan Anda lakukan jika orang lain melakukan sesuatu yang bertentangan dengan preferensi Anda.  Menetapkan boundary membutuhkan keberanian, latihan dan dukungan. Jika Anda sudah memiliki healthy personal boundaries, itu berarti menolong diri Anda sendiri untuk tetap sehat dan fit secara emosional. Jika Anda sudah berhasil menolong diri Anda sendiri, Anda akan mampu menolong orang lain. Demikian pembahasan singkat tentang Healthy Personal Boundaries,  semoga membantu :)

Hasil gambar untuk healthy personal boundaries quotes
Daftar Pustaka
https://markmanson.net/boundaries
https://psychcentral.com/lib/10-way-to-build-and-preserve-better-boundaries/
https://www.essentiallifeskills.net/personalboundaries.html



Sumber Gambar:
https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&ved=2ahUKEwjM7PbNh9_lAhXMLo8KHUnCB6EQjRx6BAgBEAQ&url=https%3A%2F%2Fwww.his-story.org%2Fevent%2Ftues-boundaries-educational-class%2F&psig=AOvVaw1YpnOKn_QIjep3iYv95quY&ust=1573455163404435
https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjy0IOsiN_lAhWIknAKHYOXD1AQjRx6BAgBEAQ&url=%2Furl%3Fsa%3Di%26source%3Dimages%26cd%3D%26ved%3D%26url%3Dhttp%253A%252F%252Fblogs.psychcentral.com%252Fimperfect%252F2016%252F06%252Fquotes-healthy-boundaries%252F%26psig%3DAOvVaw3vmTZEZQWNes454xiQXdte%26ust%3D1573454815963199&psig=AOvVaw3vmTZEZQWNes454xiQXdte&ust=1573454815963199

:::: Finish your unfinished business: How to leave it behind you :::

Sometimes a memory acts like a ball and chain and holds us back - because we relive it over and over again....      Pernah tidak merasa emos...